Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - 9

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 9


 Salam dan Bahagia

13 Oktober – 2 November 2024

Model Refleksi 4F

Facts (Peristiwa)

Pembelajaran pada minggu ke-9 diawali dengan melanjutkan materi pada modul 3.1 yaitu pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai Kebajikan. Pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan ruang kolaborasi sesi diskusi dan sesi presentasi. Pada sesi ini kami melakukan diskusi dalam kelompok kecil untuk menganalisis kasus yang terjadi pada sekolah kami kemudian melakukan Langkah-langkah pengambilan keputusan yang sesuai. Hasil diskusi ini kemudian dipresentasikan pada ruang kolaborasi sesi presentasi. Dari kegiatan presentasi ini  kami  saling bertukar pikiran dan saling memberikan masukan. Setelah kegiatan ruang kolaborasi, pembelajaran selanjutnya adalah elaborasi pemahaman yang disampaikan oleh instruktur nasional, kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam lagi terhadap komptensi pengambilan keputusan bagi pemimpin pembelajaran.

Pada Minggu ini dilaksanakan juga Lokakarya 4. Lokakarya 4 ini cukup istimewa karena tidak dilaksanakan di Namlea, namun dilaksanakan di Ambon, bergabung dengan seluruh CGP dari Provinsi Maluku. Pada  lokakarya ini kami bisa bertatap muka langsung dengan rekan CGP baik yang satu kelas maupun bed akelas, sehingga menambah keakraban karena tidak lagi hanya berjumpa lewat sesi daring. Di sela-sela kegiatan lokakarya ini saya juga bertepatan harus mengikuti Ujian Pemahaman PPG Piloting 2. Konsentrasi saya cukup terpecah antara fokus pada kegiatan lokakarya atau mempersiapkan diri untuk ujian. Saya sangat terbantu dengan kebijaksanaan pihak BGP Maluku dan Pengajar Praktik yang memberikan kesempatan saya untuk mengikuti ujian di sela kegiatan lokakarya, sehingga saya tetap dapat mengikuti kegiatan lokakarya dan ujian dengan baik.

Gambar 1. Bertemu rekan CGP dari Kabupaten lain saat Lokakarya 4

Video 1. Kegiatan Lokakarya 4

Kegiatan pada modul 3.1 kemudian diakhiri dengan tugas demonstrasi kontekstual, dimana kami diberi tugas untuk melakukan wawancara pada 2-3 Kepala Sekolah untuk menggali informasi tentang proses yang dilalui para kepala sekolah dalam mengambil suatu keputusan. Saya melakukan wawancara pada 2 orang kepala sekolah SD yang sedang hadir di sekolah saya untuk melaksanakan Gladi bersih ANBK 2024, sekolah beliau berdua melaksanakan ANBK dengan menumpang di sekolah saya dan kebetulan juga saya sebagai proktornya.

Gambar 2. Wawancara Kepala Sekolah dalam Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

Pada minggu berikutnya pembelajaran berlanjut pada modul 3.2 yang membahas tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Seperti biasanya pada modul ini kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tahapan dengan Mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, elaborasi pemahaman dan sampai jurnal ini ditulis saya melaksanakan kegiatan belajar Demonstrasi kontekstual. Pada pembelajaran ini ada hambatan yang saya alami yaitu di lingkungan saya sedang sering mengalami gangguan Listrik, sehingga sering terjadi pemadaman baik pagi, siang atau malam. Hal ini sangat mengganggu proses belajar dan penyelesaian tugas yang puncaknya adalah Listrik padam saat pelaksanaan Elaborasi pemahaman, sinyal internet juga otomatis hilang. Hal ini menyebabkan saya tidak dapat mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman dari awal dan baru bisa bergabung pada ruang virtual pada 30 menit terakhir.

Feelings (Perasaan)

Perasaan saya pada minggu ini cukup campur aduk. Berbagai perasaan saya rasakan selama mengikuti rangkaian kegiatan pada minggu ke-9 ini. Saya merasa senang dengan terobosan dari BGP untuk melaksanakan lokaakrya 4 secara terpusat di Ambon. Kegiatan ini memberikan kesempatan saya untuk bertemu dengan rekan-rekan CGP yang awalnya hanya bertemu lewat ruang virtual. Saya juga smepat merasa cemas karena pelaksanaan lokakarya bersamaan dengan kegiatan Ujian Pemahaman PPG, namun dengan bantuan dan kebijaksanaan dari panitia lokakarya saya tetap dapat mengikuti lokakarya dan ujian dengan baik. Saya juga merasa marah karena tidak dapat mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman pada modul 3.2 dengan baik, padahal materi pada modul 3.2 sangat berkenaan dengan keadaan di sekolah saya. Rasa marah tersebut juga disebabkan karena gangguan Listrik selama 2 minggu terakhir yang tidak juga teratasi oleh pihak PLN sehingga sangat mengganggu aktivitas saya baik di sekolah maupun di rumah.

Findings (Pembelajaran)

Walaupun perasaan saya campur aduk pada 2 minggu ini, namun saya juga mendapatkan banyak pembelajaran dari 2 modul ini. Pada modul 3.1 saya belajar bahwa dalam mengambil keputusan di sekolah, saya harus melaksanakan beberapa Langkah untuk mencapai keputusan akhir, hal ini bertujuan agar keputusan yang saya ambil benar-benar telah mempertimbangkan berbagai aspek yang berhubungan sehingga meminimalkan potensi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Dari kegiatan wawancara dengan 2 orang Kepala Sekolah saya juga belajar bahwa dalam mengambil keputusan setiap orang bisa melakukan tahapan dan pertimbangan yang berbeda, tergantung dari situasi yang dihadapi, kondisi sekolah maupun Tingkat kemampuan kepala sekolah tersebut. Namun yang paling penting adalah, seberbeda apapun Langkah yang diambil, keputusan yang dibuat harus dengan tujuan untuk kebaikan murid dan sekolah.

Pada modul 3.2 saya mendapatkan pembelajaran yang berharga tentang identifikasi dan pemanfaatan asset di sekolah. Selama ini saya menganggap bahwa asset di sekolah itu hanya berupa sarana prasarana dan manusia di dalamnya. Namun pada pembelajaran modul 3.2 ini saya mendapatkan pemahaman baru bahwa lingkungan di sekitar sekolah juga merupakan asset, situasi yang aman dan nyaman juga merupakan asset, jadi asset tidak hanya terbatas pada bentuk fisik, namun bisa juga berupa sesuatu yang hanya bisa dirasakan dan dimanfaatkan untuk kebaikan sekolah. Pada modul ini saya diberi penjelasan tentang berbagai jenis asset yang ada di sekolah dan contoh pemanfaatannya.

Future (Penerapan)

Setelah pembelajaran pada modul ini kedepannya saya ingin menerapkan proses berpikir yang benar dalam mengambil keputusan dan lebih banyak memperhatikan berbagai aspek dalam proses pengambilan keputusan terutama yang berkaitan dengan dilemma etika. Jika memungkinkan saya akan melakukan 9 langkah pengambilan keputusan untuk memperkuat analisis saya sebelum memutuskan suatu hal.

Setelah pembelajaran ini saya mulai mencoba mengidentifikasi kembali asset-aset yang ada di sekolah. Saya juga akan meninjau kembali rancangan kegiatan saya sebagai guru dan rancangan pembelajaran, apakah rancangan kegiatan dan pembelajaran yang sudah saya buat telah mempertimbangkan asset-aset yang ada di sekolah, jika belum maka akan saya lakukan perbaikan agar asset yang ada di sekolah dapat termanfaatkan dengan baik.

           Demikian apa yang dapat saya sampaikan terkait pengalaman saya selama proses belajar pada minggu ke-9 ini. Semoga saya dan pembaca dapat mengambil manfaat dari jurnal ini.

 Salam dan Bahagia

Posting Komentar

0 Komentar